MADINATULIMAN – Bermimpi berjumpa dengan Rasulullah SAW merupakan busyra (kabar gembira) bagi orang-orang beriman. Hal ini disampaikan oleh Al-Mukarram Syaikh Ahmad Fahmi Zamzam Al Banjari An-Nadwi Al-Maliki dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang bertemakan “Dengan Memperingati Maulid Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alayhi wa Sallam, Kita Tingkatkan Iman dan Takwa Kepada Allah Serta Meneladani Akhlak Rasulullah Yang Mulya”, pada hari Ahad (10/2) kemaren.
Acara yang digelar di Pondok Pesantren Yasin Balikpapan dimulai sekitar jam 9 pagi. Dalam tausiyahnya, Syaikh Ahmad Fahmi Zamzam mengatakan bahwa mimpi jumpa Rasulullah menandakan bahwa ia akan bertemu Rasulullah nanti secara yaqadzah (secara terjaga serta berhadapan langsung, penj), baik bertemu sewaktu di dunia atau kelak di akhirat. Orang yang berjumpa Rasulullah pada hari kiamat akan mendapat pertolongan atau syafaat dari Nabi Muhammad SAW.
Syaikh Ahmad Fahmi Zamzam mencontohkan salah seorang ulama besar yang bermimpi jumpa Rasulullah yaitu Imam Abul Hasan As-Syadzili. Setiap malam ia bermimpi dengan Rasulullah. Diantara amaliyah yang bisa diamalkan agar bermimpi berjumpa dengan Nabi Muhammad SAW adalah shalawat Al-‘Azhimiyah yang sangat mujarrab agar bermimpi Rasulullah.
Menurut Syaikh Ahmad Fahmi Zamzam, jika seseorang tidak bisa mimpi berjumpa dengan Nabi Muhammad SAW, ada kemungkinan ia memiliki dua masalah.
Pertama, kurang adab kepada gurunya yang menyampaikan silsilahnya kepada Rasulullah. Jadi karena putus hubungannya dengan guru berarti putus juga hubungannya dengan Rasulullah. Ia mengumpamakan seperti TV yang terputus saluran channelnya.
Kedua, kurang adab atau durhaka kepada orang tua. Hal ini umpama TV yang memang tidak hidup sama sekali karena tidak ada arus listriknya.
Maka hendaknya meminta maaf kepada orang tua jika ada salah khilaf dan baguskan adab perilaku kepada gurunya. Demikian sebagian intisari dari yang disampaikan oleh Syaikh Ahmad Fahmi Zamzam dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut. (*/SA/AR)